Ps: Biar
feelnya dapet bacanya sambil dengerin “Cobalah Mengerti” Peterpan ~
“Aku tak kan Pernah berhenti Akan terus memahami”
_ _ _
“Kali ini
senjanya bagus, hangat”
“Sudah berapa kali kamu bilang begitu padaku?”
“Ratusan kali, mungkin :), tapi aku tak pernah bosan menikmatinya bersamamu”
“Kamu merayuku lagi, entah berapa banyak wanita diluar sana yang mendengar hal serupa?”
“Ayolah… Aku tak pernah benar-benar mengucapkannya ke lelaki lain dengan cara memandang seperti ini …”
” Huffh, aku bakalan kangen nanti…”
“Lalu, biarkan kangen itu merajuk sepimu”
“Sudah berapa kali kamu bilang begitu padaku?”
“Ratusan kali, mungkin :), tapi aku tak pernah bosan menikmatinya bersamamu”
“Kamu merayuku lagi, entah berapa banyak wanita diluar sana yang mendengar hal serupa?”
“Ayolah… Aku tak pernah benar-benar mengucapkannya ke lelaki lain dengan cara memandang seperti ini …”
” Huffh, aku bakalan kangen nanti…”
“Lalu, biarkan kangen itu merajuk sepimu”
….
“Masih terus berfikir Bila harus memaksa Atau
berdarah untukmu Apapun itu asal kau coba menerimaku ”
….
“Coba
tebak, ini senja keberapa kali? Kita
bertemu disini”
“Aku tak pernah menghitungnya Bram…”
“Kau ingat lagu yang pertama kali kita dengarkan di cafe ini? Sambil memandang senja yg semakin memudar di atas sana?”
“Tentu saja, aku adalah pengingat yang baik terhadap kenangan”
“Aku tak pernah menghitungnya Bram…”
“Kau ingat lagu yang pertama kali kita dengarkan di cafe ini? Sambil memandang senja yg semakin memudar di atas sana?”
“Tentu saja, aku adalah pengingat yang baik terhadap kenangan”
“Apa coba?”
“Kamu memang ga pernah berubah, kuharap juga dengan rasa sayangmu…”
“Dan kamu hanya
Perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu Jadi tetaplah disini mencoba menerimaku”
Perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti
Aku bernafas untukmu Jadi tetaplah disini mencoba menerimaku”
Kedua tangan
kami masih saling menggenggam erat, bersebelahan dengan sebuah kertas putih
yang berkilau keemasan, terpantul cahaya senja yang semakin merah…
Bramantoro Kusuma Putera, S.T. namanya terpampang jelas di halaman depan, bersanding dengan nama wanita lain yang akan hidup bahagia dengannya.
Bramantoro Kusuma Putera, S.T. namanya terpampang jelas di halaman depan, bersanding dengan nama wanita lain yang akan hidup bahagia dengannya.
“Cobalah mengerti semua ini mencari arti
selamanya takkan berhenti”
Lalu senja
semakin meredup, dan menghilang.