ini kemarin

Tentang ruangan 3x4 yg hampir atau sudah sesak
Tentang rambut yg sudah memanjang dan kembali ombak ke aslinya
Tentang masa yg didera sulit mau bertahan apa pergi
Tentang laporan-laporan yg seperti setan mungkin akan hilang pas kiamat nanti
Tentang Negara ini yg lagi sibuk dengan perhelatan sea-games
Tentang dilema apa ini dunia saya apa saya harus teruskan? kalo pergi harus kemana?
Tentang infotaiment yg tak ada mutunya
tentang korupsi dan yg berperut gendut
Tentang cita, cinta, dan harapan tanpa terbawa dalam kisah lama sekali
Tentang para lelaki yg beralih profesi jadi tukang goyang haha wtf
Tentang pembelokan budaya
Tentang absurdisity
Tentang ketololan ku kemarin mungkin aku sedang dimasuki roh jahat,  ya ALLAH maafkan hambamu ini
Tentang putih abu-abu kita dulu
Tentang persahabatan yg tak bertahan lama karna menyerah akan jarak
Tentang indomie goreng yg selalu setia
Tentang dunia maya yg semakin kesini tak se-asik dulu
Tentang aroma tubuhmu yg trus mengikuti indra penciumku
Tentang ruang durja
Tentang kopi yg kita sruput dalam satu cangkir dengan bibir berbeda
Tentang dia yg selalu kau pandangi di gallery-mu
Tentang kebengisan cinta palsu
Tentang nafsu belaka dan iming-iming manis
Tentang keborosan yg bikin aku mengutuk
Tentang ucapan selamat ulang tahun di tanggal 9 kemarin dari ibu dan bapak haha mereka salah tanggal, ada-ada saja
Tentang 3 nomor yg berbeda yg selalu main petak umpet denganku
Tentang rintihan ibu Pertiwi
Tentang hormone serotonin di otakku yg semakin hari semakin minim
Tentang efek rumah kaca yg dari dulu hobi melancholic bit
Tentang “petualang”mu yg tak pernah usai atau kamu sedang mencoba seperti alam yg hobi melakukan seleksi alamnya?
Tentang popcorn di sandaran kursi twenty one
Tentang kopdar dua insan yg indah
Tentang tawa renyahmu dan kopi joss malam itu
Tentang aku yg hampir abu-abu
Tentang ibu dan bapak yg aku rindukan setiap malam
Tentang tanggal cantik kemarin 11-11-11
Tentang genggaman tangan di layar ipodku
Tentang coldplay atau air supply
Tentang hampir bertemunya kita di kota yg dulu kamu menuntut ilmu disana dan janji palsumu akan ke kota ku
Tentang sensasi elektrik sinema elektronik
Tentang film-film yg dihabiskan bersama tanpa pembicaraan
Tentang kaum borjuis dan sosialis
Tentang hujan yg turun deras saat saya meninggalkan kota mu, sampai hari ini saya masih bertanya apa itu terakhir kunjungan saya
Tentang eksplanasi dari kata romantic
Tentang move on sayangnya Cuma satu kepala saya cukup nakal untuk terkadang menengok kebelakang lagi
Tentang yg katanya saling cinta tapi berusaha saling menyakiti untuk tau siapa yg paling kuat
Tentang pertandingan Indonesia vs Malaysia nanti malam, dijamin rusuh hahaha oke doakan Indonesia menang
Tentang beberapa jam yg lalu saat si Doel yg terlihat begitu menikmati hidup dengan ngopi-ngopi pake sarung dan kopyah sambil ongkang-ongkang kaki, andai hidup saya bisa se-woles itu
Tentang beberapa hari ini aku sadar kalo d hati atau pikiran kamu tidak ada namaku
Tentang kamu yg membuat hidup saya berantakan sekejap
Tentang insomnia yg menghantui
Tentang kehilangan dirimu setelah itu aku kehilangan diriku
Tentang si penikmat senja
Tentang jalanan lengang selain air mata menggenang dari dua jalan yg saling mengenang
Tentang kemeja flannel dan converse lusuh yg semakin lama semakin keren, kataku
Tentang #kode atau #nomention di twitter, cinta udah buta gak usah dikode-in
Tentang terminal,stasiun,bandara I hate them all
Tentang jarak
Tentang pertemuan kita yg sudah hampir 6 tahun dalam sebuah tawa renyah
Tentang kedatangan coldplay tahun depan
Tentang jodoh saya dimanapun mereka berada harap segera muncul besok saya ulang tahun hahaha picisan banget. Ya ini bukan saya kok
Tentang cinta pertama
Tentang candu atau anestesi gue saat natap mata teduh lo
Tentang pertambahan umur yg tak terasa, tandanya saya harus segera membahagiakan orang tua :’)
Tentang adiksi jari gue saat lo menyelipkan di tangan gue
Tentang pertemuan terakhir
Tentang doa-doa yg selalu dipanjatkan
Tentang dinny

aku ingin bercerita banyak tentang kemarin...

kamu ya kamu

Kamu itu adalah alasan mengapa Tuhan mengijinkan ku buat balik ke kota ini
Kamu juga adalah jawaban dari tak terhingganya rindu yg teramat sangat
Kamu itu kayak heroin yg bikin aku candu
Dan akhirnya kamu dan kota ini seperti mendarah daging di tubuhku.

Aku percaya kalau kita bakal ketemu lagi dengan atau apapun itu caranya hingga akhirnya kita=aku dan kamu dipertemukan kemarin :’)
Kalo kamu nanya rasanya gimana? Maaf aku gak punya jawaban buat itu
Waktu pertama aku liat kamu di pikiranku Cuma satu, “ya Tuhan kalo kita dipertemukan seperti ini aku harap kita berjodoh”. Hahahaa itu anestesi pikiran ku aja kok

Akhirnya rindu ini tersampaikan juga kepada orang semestinya
Akhirnya kita bertemu lagi setelah sekian lama
Akhirnya aku bisa liat matamu yg teduh dan suara tertawamu yg sangat kukagumi
Thank God :)


Ketika 3x24 jam aku habiskan bersama kamu disana
saat rindu kita menyatu pada dinding yg menyekat dingin
saat panas dalam tubuh kita keluarkan pada pelukan hangat
saat kita pernah sama-sama bernapas dalam satu oksigen yg sama
saat kita pernah menyatukan keringat dari tubuh yg berbeda
saat kita saling menatap tanpa suara
saat kita menyatukan apa yg tidak semestinya tanpa ada jarak satu cm-pun
dan saat itu kita tenggelam di ruang rindu yg selama ini dibicarakan
tapi ketahuilah kita tidak pernah disatukan oleh doraemon yg katanya ada di abad 21
pertemuan kita butuh perjuangan dan itu bukan stensilan :)
semoga dengan jarak kita masih bisa saling merindukan
semoga ini bukan pertemuan terakhir
semoga kamu tau sampai tulisan ini tercipta "rasa" saya tetap buat kamu


Kepada rindu yg tlah tersampaikan kuharap esok masih ada, jangan padam sebelum aku tiada :') 

-Dear : YOU-