Kepulangan
saya sore ini sungguh dibilang istimewa, sama istimewa nya dengan kota yang
baru saja saya tinggalkan. Bertemu dengan seorang ibu yang sudah setengah baya,
usia nya kira-kira jauh di atas mama saya. Sejak di shulter travel ibu ini sudah memulai percakapan, biasalah layaknya
perempuan satu dengan yang lain jika bertemu entah memang sudah kodratnya atau
layaknya mereka tidak bisa diam dipancing dikit langsung curhat
banyak hahaha..
Menanyakan
saya berasal dari mana, kuliah dimana, dll sampai beliau sendiri cerita
bagaimana hidupnya dahulu semenjak kuliah. Ah
saya begitu handal memancing seseorang yang baru saja dikenal sampai curhat
colongan banyak kan. Ternyata beliau ini asli semarang, dan pergi ke jogja
untuk menghadiri reuni kampusnya yang memang terkenal seantero Indonesia itu.
Beliau juga cerita kalo dirinya adalah teman seangkatan dari adik pak boediono (
wakil presiden RI). Tak lupa juga menceritakan bagaimana semasa dahulu dia
kuliah, anak-anaknya sekarang bahkan cucunya oh ya politik Indonesia juga tak
luput dari pembicaraan nya juga.
Ia
juga pernah bertugas ke eropa selama masa kerjanya, sampai saya bertanya “jadi ibu menguasai banyak bahasa dong?”
Ia Cuma menjawab “ah tidak juga saya
hanya bisa bahasa perancis, inggris, jerman, mandarin, dan turki” seketika
saya merinding mendengarnya. Lalu saya bergumam “semoga saya diberi kesempatan
yang sama atau bahkan lebih dari ibu yang duduk di samping saya ini”. Amin
Di
ujung perjalanan ia meninggakan pesan yang akan selalu saya ingat “Jangan pernah
berhenti bertanya dan puas dengan jawaban. Jawaban bukanlah tujuan, pertanyaan
adalah perjalanan”. Dan tentu saja sebuah doa dari ibu ini yang selalu saya
amini “Semoga kamu selalu sukses ya, nak”.
Ah
ibu ini membuat saya merinding lagi mendengarnya, “amin bu, terimakasih”.
Sampai
saat ini saya tidak bisa berhenti mengucap syukur. Begitu kecilnya diri ini. Perjalanan
kemarin memberikan saya sudut pandang lain tentang kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar