your guardian angel-red jumpsuit

When I see your smile
Tears run down my face 
I can't replace
And now that I'm strong 
I have figured out
How this world turns cold 
and it breaks through my soul
And I know I'll find 
deep inside me 
I can be the one

I will never let you fall(let you fall)
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all(though it all)
Even if saving you sends me to heaven

It's okay. It's okay. It's okay.
Seasons are changing
And waves are crashing
And stars are falling all for us
Days grow longer and nights grow shorter
I can show you I'll be the one

I will never let you fall (let you fall)
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all (through it all)
Even if saving you sends me to heaven

Cuz you're my, you're my, my, my true love, my whole heart
Please don't throw that away
Cuz I'm here for you
Please don't walk away and
Please tell me you'll stay, stay

Use me as you will
Pull my strings just for a thrill
And I know I'll be okay
Though my skies are turning gray

I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
[to fade]

random

Dinny, sedang apa?
Sedang dilanda insomnia

Dinny, siapa orang yang ada di otak kamu?
Ibu, Ayah dan Adik

Dinny, deskripsikan diri kamu dalam satu kata.
scorpio

Dinny, setelah wisuda mau apa?
wanita karier yg sukses dan ibu rumah tangga yg baik

Dinny,siapa orang yang bisa membuat kamu bahagia kalau sedih?
Anak-anak kecil

Dinny, apa cita-cita tetap kamu?
Menjadi seorang ibu

at least

Sabtu, 25 desember 2010
“Kita bikin time capsule yu! Gw terinspired sama film Knowing sama My Sassy Girl nih.”
“Hahaha.. My Sassy girl?”
“Iya, it’s hilarious! Ayoooo, mau ga?”
“Ayo!”
—-
“Siapa tau 10 taun kedepan we’ll gonna love each other. Haha.. Berasa bakal masih idup ajaa.”
“Hahahaha bener-bener, no one knows. Siapa tau justru kita malah end up married and settle down in big city.”
“Hahahaha yeah who knows?”
“Yg sekarang ini kita bahas cuma jadi sekedar wacana, nanti kita sambil duduk di beranda rumah, ketawa tiap inget percakapan kita sekarang.”
“Terus kita ketawa-ketawa kalo inget, how we used to call each other “nyeett” gitu yee? Hahaha..”
“Hahaha gila! Gw smpe kena marah nyokap dong gara-gara gw ketawa-ketawa sendiri daritadi. Tanggung jawab lo!!”
“You start to sound like a pregnant girl who forced me to responsible (again) hahaha..”
“Tau nih, kebiasaan deh gw. Terlalu menghayati peran sebagai wanita seutuhnya. Hahahaha..”
—-
“Ntar lo yang macul ya?”
“Sial!”
“Bkn apa-apa bung, gw geli sm penghuni tanahnya itu lho, bisa-bisa lo abis gw pelukin saking gelinya.”
“Kalo gitu lo aja yang macul, gw ga keberatan kok dipelukin. Hahaha..”
“Hahahahaha dasarrrr!! Ini pelukan yang secara harfiah bisa disebut penyiksaan, still interested?”
“Ngg.. Gw aja yang macul deh.”
“Good!”
“Lo buatin teh manis sama goreng pisang nya aja, biar kita seperti pasangan petani.”
“Ahahahahaha baru gw mau bilang gitu!!”
——————————
Sabtu, 8 januari 2011
Aku baru saja mengatakannya, akhirnya. Ini konyol sekali, sungguh. Aku tahu dia hanya menghiburku, bodoh! Seharusnya aku tidak mengaku, bagaimana kalau ternyata dia malah kecewa dan menganggapku menyalahgunakan pertemanan? Berekspektasi lebih dari yang seharusnya.
——————————
Selasa, 18 januari 2011
Masih menyangkal. Mereka pernah bilang, “one would never feel when the other doesn’t” itu pasti begitu. Kalau dia tidak merasa apa-apa, berarti ini hanya ilusi perasaan. “Don’t trust your feelings, they lie.” Dia bilang begitu, ya ya.. Mungkin begitu. Ini hanya ilusi, tidak benar-benar kurasakan. Mungkin menjaga jarak sedikit akan lebih mempermudah proses menetralkan perasaan. Semoga!
——————————
Sabtu, 22 januari 2011
Dia masih tidak ada kabar. Mungkin lupa dengan janji yang harusnya dia tepati. Menjelang sore hari sebuah pesan singkat masuk ke telepon genggamku,
“I’m truly sorry, I can’t be there. I’m sending the paper to be burried. I’ve wrote everything in there. And DO NOT READ IT! *Smooches!”
Aku terdiam lemas, mendadak malas. Keesokan paginya sampai ke tanganku sebuah amplop berisi surat. Aku kuburkan di halaman belakang rumah seorang teman. Mungkin terlalu sibuk dengan sekian banyak photoshoot dan kerjaannya. Merasa dilupakan, aku mengubur suratku dan suratnya yang sudah dimasukkan ke dalam termos berwarna biru dan putih dengan asal-asalan. Sesudahnya kukirim sebuah pesan singkat,
“Burried. See you in the next couple years.”
Tidak berapa lama masuk sebuah balasan,
“Apa sih, kayak mau mati aja. Gak suka ah! I’ll see you soon, when I have a chance, okay? Take care.”
Aku diam, langsung kuhapus pesan singkat itu. Sudah waktunya, aku sudah terlalu lama dibohongi perasaan.
——————————
Rabu, 12 Desember 2012

Aku tahu dia menungguku disana. Berpuluh-puluh telepon dan sms tidak kugubris. Tidak kali ini. Di bulan yang paling kubenci, di tanggal yang penuh kenangan sedih ini, aku tidak mau menambahnya dengan membuka suratnya, yang aku tahu sama sekali tidak menyinggung tentangku. Biar saja dia membaca perasaanku di atas kertas. Ini perpisahan, senin depan aku sudah akan meninggalkan semua ini di belakang.
——————————
Rabu, 20 November 2013
Aku mengambil dua termos itu. Masih sama seperti kutinggalkan, membuatku bertanya-tanya, kubuka satu yang aku tahu miliknya. Dia menulis tentangku, hanya satu baris, tentang bagaimana dia merasa akulah yang dicarinya. Tentang dia yang merasa sesuatu yang berbeda di antara kami. Mendadak sesak terasa memenuhi satu rongga di tubuhku, rongga apa namanya aku tidak tahu. Kuketik sebuah pesan singkat, berharap nomer yang dituju masih aktif di suatu tempat entah dimana.
“You didn’t open the capsule?”
Lima belas menit kemudian kuterima balasan,
“What for? You left me. I never wanted to know what you wrote about me. But I want you to know what I wrote about you.”
Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku memukul kepalaku, menyadarkan diri ini bukan sinetron kacangan di televisi swasta, ini nyata! Mungkin itu adalah hal terbodoh yang pernah kulakukan. Benar, aku egois, jauh melebihi yang sanggup kubayangkan.
Otakku berfikir cepat, mungkin sore ini aku akan terbang ke kotanya. Menyelesaikan semua secara langsung. Ya, harus begitu. Aku harus menjelaskan semuanya, tidak peduli walaupun dia tidak mau mendengarkan seperti biasa. Aku harus memberitahunya, melamarnya saat itu juga jika perlu. Memang ada yang aneh dengan kami, bahkan setelah bertahun-tahun tinggal di negara berbeda, aku masih tidak bisa melupakannya. Semoga ini yang selalu disebut orang dengan kata ‘takdir’.
Mudah-mudahan belum terlambat. Tiba-tiba teleponku bergetar,

“Oh, tomorrow is my wedding day, you are invited.”

saat Galau, 0:43, salam seksi
@dinnynovita



 he wants to be with her forever. And he’s not talking about your average “til death do us parth” commitment. This immortal pledges his heart to his woman for all of eternity. Now that's loyalty!



 the lovers were completely committed to each other's survival

anak muda jaman sekarang memperihatinkan

Gigimu berwarna-warni. Dibatasi pagar seperti rumah real estate jaminan aman berinvestasi.

Pipimu merah jambu di kanan dan kiri. Seperti habis ditampari bolak-balik, depan-belakang, atas-bawah.
Rokmu pendek di atas lutut, memperlihatkan ketiak yang putih polesan. Hebat hebat, bisa tidak masuk angin dengan kostum begitu di saat cuaca dingin. Mungkin hobimu menelan minyak kayu putih.

Rambutmu tersisir rapi dan mengkilat. Seperti disetrika setiap hari, heran wajahmu tak ikut berbekas mengecap panas.

Kulitmu halus bak putri-putri sinetron fantasi minggu pagi. Begitu halus sampai membuatku berimajinasi.
Matamu kadang hijau kadang mendadak biru. Mungkin dirumahmu banyak stock kornea cadangan aneka rupa aneka warna.

Kukumu bersih dan rapi. Perawatan salon mahal itu mungkin menghabiskan uang jajan jatah seminggu, mungkin lebih. Tapi itu bukan masalah bukan? Yang penting si pria bermobil itu melirikmu, memakaimu meski hanya semalam pun tak apa. Asal kau punya bahan untuk bercerita.

Tubuhmu beraroma entah apa baunya. Parfum itu imitasi merk mahal. Mungkin kau beli di emperan tapi siapa peduli? Yang penting botol itu bertuliskan nama merk mendunia.

Wah, kau begitu sempurna. Wajah pas-pasan pun menjadi menarik berkat olah tangan sedemikian rupa. Gadis-gadis kecil mungil berusia belasan, bergerombol menuju pusat-pusat perbelanjaan. Mangsanya adalah pemuda-pemuda tampan dengan kendaraan dan harta yang bisa dibanggakan. Pada akhirnya siapa memanfaatkan siapa, lucu sekali!

Berat diakui, tapi sekarang terlihat lebih banyak dan semakin mewabah. Kita bisa tutup mata dan diam menikmati tontonan saja. Tertawa-tawa mencela atau mencibir dalam hati. Itu suka-sukalah. Tapi hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Lebih parah lagi terjadi di kota-kota pinggiran yang terkena pengaruh metropolitan setengah-setengah. Ayo lihat, tidakkah kau bangga? Bakat mereka begitu berkembang. Hey Ibu Kartini, coba lihat, bakat melacur para penerusmu sudah terlihat sejak masih di usia dini. Sekarang tersenyum lebar, dan nikmati parodi pubertas masa kini!
CHEERS!

kita

Seharusnya kita bercinta dan bercerita malam ini.
Sembari membaca aksara debu di langit-langit kotak kamar sepetak.
Tapi kamu terlanjur mati, menjemput mimpi.
* *
Seharusnya ada anggur merah buatan Eropa untuk kita berdua.
Sambil menghibur mata menyaksikan kita saling tertawa,
dan menyenangkan telinga mendengar celetukan canda yang diserukan dengan nada menggoda.
Tapi kamu terlanjur mati, dan aku belum lelah bermimpi.
* *
Seharusnya pagi ada untuk kita bagi bersama.
Menyambut padat kehidupan, bertempur lagi selama dua puluh empat jam ke depan.
Tapi aku terlanjur mati, dan mencoba membangun mimpi.
* *
Seharusnya tidak perlu ada jeda-jeda rindu,
bila setiap kedatangannya tersalurkan langsung padamu.
Tapi aku benar-benar terlanjur mati, lupa seperti apa bermimpi.
* *
Seharusnya Sepi disingkirkan saja,
bagaimana mungkin kita masih terbiasa dengannya?
Ada gumam tanya, untuk apa bersama jika masih menyimpan celah kemungkinan menjadi sendiri.
Tapi sebelum aku terlanjur mati,
sebaiknya kita memang tak muluk merangkai mimpi.

just story

Apakah 3 tahun itu waktu yang lama??

Tergantung chiripa..,tergantung mood, hati dan perasaanmu tentang 3tahun itu..
dia bisa menjelma jadi semacam 3x kedipan mata dan bisa saja menjadi 3x sisa umur hidupmu..
akan sangat panjang apabila aku jelaskan dengan detail dan remeh temehnya..

kenapa chiripa..?
Karena aku mencoba mengubur kenangan tiga tahun ku, aku berusaha berbalik arah, aku berusaha melupakan, aku tidak percaya diri untuk meneruskan..
And so?
work it?
atau sebaliknya..?

Aku memulai nya dari beberapa detik tadi, tapi aku masih ragu, apakah ada kesanggupan untuk itu..
karena masa lalu itu dapat dengan sekejap merobohkan aku lagi, aku dibuat tak berdaya olehnya..
Saat2 seperti ini biasanya otak akan dipenuhi kata mengapa..,dan hati mulai mendamba kata andai saja..
bukan begitu chiripa..?
Kamu pernah jatuh cinta chiripa?

Pernah, itu disaat 3 tahun yang lalu, yang sampai sekarang memperbudak aku..
Betul, tapi aku tidak ingin kata2 itu bersarang disana sini, aku ingin kembali pada dunia ku, dunia yang nyata bagiku, dunia yg berbeda dari masa laluku, dunia dimana aku dapat tertawa dan menangis bukan karena satu hal saja. Aku ingin jalan lain yang aku bisa berpikir luas disana, tanpa takut akan hal2 kecil yang dapat membuat kami terpisah..

Aku yakin kamu bingung, tapi kamu cukup cerdas untuk tahu seberapa ini menyakiti ku..
kamu ingat bagaimana manisnya cinta chiripa..?
hingga kau mampu melihat detik berjalan lambat hingga diantaranya.., andai itu sebuah film, aku jamin bakal diputar slow motion..Apakah itu juga terjadi padamu chiripa?
Dan apa kamu serius membuang semua kenangan pahit tapi sepaket dengan manisnya?
tidak perlu ijazah hasil kerja keras bertahun tahun untuk bisa memahami 5 huruf yang begitu kaya akan perasaan ini chiripa,tidak perlu..,dan jenius seperti kamu hanya perlu diingatkan,bukan diajari.. :)
mereka sepaket yang aku tidak bisa memahaminya dengan jelas, paket yang mungkin terlalu sempurna untuk aku miliki bersama dengan pemilik paket tersebut. aku terlalu tidak punya keberanian untuk memiliki paket beserta pemiliknya, aku kurang percaya diri.
Entah karena mungkin ini akan lebih menyakiti ku atau menyakitinya. Aku takut entah hal mana yang paling membuat ku merasa takut, apakah takut aku akan tersakiti lebih dalam atau takut dia akan terbebani selamanya karena aku, hingga aku memutuskan berhenti, pergi, dan mencari jalan lain.
Aku pening..
Hanya karena seseorang lain dalam ruang hatinya, aku menarik diri dari sana..
Ini masalah aku dan ketakutanku yang seolah merajai ku sekarang..
Apa yang kau cari,itu yang kau temukan..

jika kau mencari rasa takut,ketakutan lah yang kau dapatkan..,dan jika kau ingin mencari sebuah rasa percaya *atas apa saja* maka mulailah untuk mencari dan belajar untuk percaya..
to talk is easy,but to do is dificult..,but i promise not imposible..
boleh aku bertanya sesuatu maria?
apakah kau seorang peminum kopi? :)
Aku tahu mengenai hal itu dan meyakininya, tapi tidak untuk hal ini dan tidak untuk saat ini.
Aku harus pergi, meninggalkan, dan menjauh, ini hal terhebat untuk saat ini..
Aku sudah mengerti bagaimana realita menjelma dalam kehidupan seseorang dan aku tidak ingin meralatnya.
Aku ingin kehidupan yang berakhir bahagia saat jantung beberapa orang berhenti berdetak.
Kamu mungkin sulit untuk memahami hal ini maria.
Tapi egois bukan hal yang tepat untuk saat ini, atau malah sebaliknya..
Ada apa dengan pertanyaan mu maria??
Apakah karena ini sudah mulai larut dan mata ku masih saja nanar..
Aku pencinta insomnia, karena di malam hari aku sering berkarya, bukan karena aku pecinta kopi, aku bahkan tidak pernah meminumnya karena aku tidak suka..
kamu tau aku pernah menjadi pelayan diwarung kopiku sendiri chiripa..?
sepandai apapun aku menyeduhnya..,sehebat apapun aku meramunya..,dan sekaya apapun campuran didalam gelas hitamnya..,aku tak dapat menyembunyikan RASA PAHIT nya chiripa..
Seperti cinta..,satu gelas hitam yg penuh cinta..
dan aku bagi satu rahasia..,tak ada satu orangpun yg berhasil menyembunyikan,apalagi membuang rasa pahit kopi..,dan mereka IKhLAS, RELA, TULUS atau apalah, yang jelas dengan suka hati membiarkan bubuk hitam pahit itu berbaur dalam indra perasa mereka *para pengopi*
karena itulah aku dengan senang hati membagi kopiku atau ikut menyeruput kopi orang lain, untuk berbagi manis dan tentu saja pahitnya..,karena kopi tidak untuk dinikmati sendiri.. :)

Tapi kamu tau kan, beberapa orang bahkan lebih senang menikmati kopi sendirian, menyepi bersama kopi saja, hanya berdua??
Dan beberapa orang tidak suka pahitnya kopi yang tidak bisa disembunyikan, termasuk aku salah satunya.mereka lebih suka menyeduh teh menikmatinya dengan manis atau tawar, karena disana tidak ada rasa pahit pekat.
Umpama aku seorang penggila kopi,
Aku mungkin mulai jenuh dengan pahitnya kopi yang terus menerus merajai indera pengecap ku, aku berusaha menjauhi kegilaan ku pada kopi dan menggantinya dengan teh dan air lainnya, meskipun aku mulai hambar akan rasa, tapi aku tetap berhenti menikmati kopi yang melukai indera pengecapku, karena seolah ia selalu merasa hal yang sama setiap kali, selalu pahit, aku ingin saraf lain berfungsi,asin, manis, asam dan pedas, mereka bekerja bersama..

meskipun kamu tau, bagi seorang penggila sangat sulit untuk menjadi waras..
aku sangat mengetahuinya, tipikal soloist yang berharap dapat melalui semua nya sendiri, tapi jika mereka mau jujur, sesungguhnya mereka membutuhkan seseorang untuk mengkritik apakah kopinya terlalu pahit, manis, kental atau terlalu encer sembari menertawakan kesalahan mereka bersama.. :)
jadi kamu penikmat teh chiripa?

coba kau seduh teh mu dengan takaran yang berlebihan dan gula yang standart..,resapi disana…and bingo..! kamu akan terkejut betapa efek BERLEBIHAN bisa menjadikan teh yang kau sukai menjadi serupa kopi yang tak kau suka..
kamu masih ingin tahu keajaiban kopi dariku chiripa?
meski kau bukan penikmatnya.. :)
bila kau sudah merasa semua terlihat gila dan jauh dAri kata waras,mungkin saat itulah kau waras untuk pertama kalinya..

Berhenti meyakinkan ku untuk tetap tinggal dan bertahan, aku benar-benar harus pergi dan menjauh, ini yang terbaik, aku yakin..
Kami akan bertemu orang lain yang masing-masing akan menemani kami hingga wajah kami mengerut disana-sininya..
Dan jika aku tetap tinggal dan bertahan, maka salah satu diantara kami hanya akan menangis terbahak saat salah satu dari kami mulai menjadi bagian dari orang lain dan mereka menua bersama, membayangkan saja aku mual.
Tolong hentikan teori kopi dan teh yang aku rasa ini tidak akn mengubah keputusanku, saat ini, ini benar-benar yang terhebat..

aku tak menyuruhmu untuk tinggal apalagi bertahan chiripa..,aku menginginkan kau ikuti hatimu tanpa cara yang berlebihan hingga kau tak merasakan imbas betapa tak enaknya hal yang berlebihan..
jika kau ingin beranjak, maka beranjaklah dengan hati yang ringan, tanpa beban yang membuat bibirmu susah untuk tersenyum ketika kau mengenangnya..
dia adalah bagian darimu, begitupun sebaliknya, cukup disimpan dalam folder yang bernama kenangan, mungkin suatu saat ketika kau tua, kau akan tersenyum saat membuka filenya lagi.. :)

Terimakasih sudah berusaha menguatkanku, aku mulai beranjak pergi dari nya dan mulai mencari jalan lain.
Ini sakit..
Bukan karena tiga tahun itu, tapi karena aku dan dia pernah menjadi satu bagian, kami pernah menjadi KITA..
seduh teh mu yang baru chiripa, jangan pernah takut untuk berimprovisasi..,cangkir mu yang dulu sudah habis, dan hanya menyisakan rasa manis diujung lidahmu..
teruslah jadi orang sakit chiripa, karena dengan sakit, sel sel darahmu akan menciptakan sistem imun alami nya hingga kau lebih kuat untuk memulai perjalanan baru yang tak satu setan bahkan malaikat pun tau dimana ujungnya..
Dan pada akhirnya kau nanti akan tetap menjadi kamu,bukan kita ataupun kami..,karena ini kisahmu..,ini teatermu, ini film atau apapun itu yg tetap menjadikanmu TOKOH UTAMANYA..
aku dan mereka hanya salah satu scene pendukung dan pelengkap pertunjukan hebatmu..
perankan sebaik yang kau bisa, karena ada Sang Director yang duduk dibangku VIP seraya menyimak setiap aksimu..,ciptaanNya.. :)
tentu kamu tak akan mengecewakanNya bukan..? :)

Ini saatnya..
Teh baru yang lebih punya taste yang berbeda..
akan ku cipta sel imun yang lebih tangguh dari sebelumnya, karena sakit yang sekarang juga luar biasa hebat, tentu imun yang tercipta juga luar biasa tangguh.
Jika dulu imun yang tercipta hanya beberapa bongkah puisi dan beberapa karya photography, maka kali ini harus jauh lebih spektaculer dari itu, betul??

Ini adalah pertunjukan VIV, tentunya bukan actor membosankan yang bermain disini, akan terus ada improvisasi-improvisasi disini, hal-hal diluar dugaan, kejutan ku untuk-NYA..
hei, jangan tanyakan ramuan imun tubuhmu padaku..,kalian *kumpulan DNA yg mengontrolmu* yang akan menemukan formulanya sendiri..,aku disini cuma sebagai seorang pelajar yang bersemangat melihat setumpuk materi pelajaran yang akan jadi bekalku kelak dalam ujianku sendiri.. :)
Aku setuju, mungkin ini akan menjadi bahan uji yang sama untukmu, atau untuk beberapa org lain, dan jangan lupa untuk membuat sel imun yang hebat ketika sakit menggerogoti otak dan hatimu..

Semoga saja aku bisa menciptakan sel imun untuk diriku, bukan meminum obat hasil campuran bahan kimia yang hanya akan sementara waktu menahan sakit ku dan setelah itu mengembalikan rasanya, bahkan memperparahnya..
nice..,u got the point of that.. :)


fiksi, 16:33, ditemani nan cheese dan machiatto yg hampir dingin, pasific place, diiringi endless lovenya lionel richie...

salam seksi
@dinnynovita

senja dan mentari

Mentari mulai lelah menunggu. “Sepertinya dia akan telat lagi” ucapnya pelan. Sudah waktunya ia pulang, tubuhnya mulai lemas mengeluarkan setiap tenaga yang ia punya hampir dua belas jam lamanya.
“Senja, ayo cepat datang. Seperti dahulu waktu kita masih sering bermanja” pinta Mentari dalam hati.
Sudah 10 menit, Awan sudah mulai mengarak menuju rumahnya. Ah, Senja kemana? Kasian Mentari, ia sepertinya sudah mulai lelah membagi biasnya.
“Mungkin 10 menit lagi” gurau Mentari meyakinkan diri.
Dilihatnya sekelilingnya, tak ada Pelangi yang biasa muncul dikala Senja telat datang. Sudah lama Pelangi absen sejak Desember mulai mengambil jatah cutinya sampai setahun kedepan. Mentari mulai lelah, mulai berwarna jingga. Ia hanya mampu terduduk bisu sambil menunggu. Menunggu datangnya Senja yang belum tiba juga.
“Maaf aku telat” ucap Senja tergesa-gesa.
Mentari tatap tajam mata Senja tanpa bicara. Senja masih saja terpukau oleh sinar mata jingganya walau sudah mulai pudar. Senja selalu suka Mentari di sore hari. Pipi merah dan sinar matanya seperti kanvas lukisan alami yang menciptakan jutaan inspirasi. Tapi kini pipi Mentari sudah tak memerah lagi, mulai pucat pasi.
“Tak seindah biasanya, mungkin dia sudah sangat lelah” ujar Senja dalam hati.
Mentari mulai bergerak perlahan, mendekati Senja yang mulai mendekati posisinya. Mereka semakin dekat sampai hening tercipta saat Matahari dan Senja berjarak hanya satu centi saja.
“Aku pamit, mumpung Awan masih berarak. Sampaikan salam untuk Bulan”
Mentari menatap tajam mata Senja sebelum pergi menjauh. Senja hanya mampu terdiam dalam rindu. Ingin diraihnya tangan Mentari dan meminta ia untuk tetap disini, membagi sedikit jingganya lebih lama hingga cerianya mampu memberi warna. Tapi bukan begitu kodratnya, Mentari harus tetap pulang atau nanti malah dia tak akan kembali.
Mentari mulai menjauh, memudarkan cahayanya bersama burung yang juga pulang menuju pantai di Utara. Mereka nanti membagi arah, Mentari pulang ke Ufuk Barat.
Senja sedih. Senja rindu. Langit pun membiru. Maka sore ini tak mampu ia torehkan jingga pertanda ceria. Walau tidak sampai satu jam lagi, ia akan bertemu Bulan sang pujaan hati.




*Disuatu sudut rumah,17:30 terdapat bidadari cantik yg sedang menunggu balasan message
salam seksi  @dinnynovita

clouds

I spend a lot of time thinking about useless things. When I look at the blue skies, and when I look at the clouds, I wonder if they are happy, I wonder how they feel to be up there, I wonder why they always seems to fade away, I wonder if they think strangely about us too when they look down on earth. There is just endless string of thoughts I have about them. Looking at the clouds is one of little things that actually make me happy.



Paragraf pertama diatas adalah sebuah pertanyaan di sebuah site Anda-bertanya-saya-menjawab milik saya dan paragraf kedua adalah jawaban pribadi saya. Dan sejauh ini, pertanyaan di atas adalah pertanyaan terfavorit yang pernah saya dapatkan. Mengapa? Karena dia, yang entah siapa orangnya, bertanya tentang salah satu hal terindah ciptaan-Nya bernama langit atau awan.
Clouds yang dalam Bahasa Indonesia berarti awan-awan dan langit, adalah salah satu dari sekian banyak objek foto favorit saya. Entah mengapa, setiap pertama kali saya menginjakan kaki dari rumah maka yang akan pertama kali saya tengok adalah langit. Langit, objek fantasi yang berupa hamparan permadani tak terukur luasnya dihiasi benda cantik seperti bantal - bantal empuk bernama awan. Di siang hari kadang mereka saling bermain, men-subtitusi dirinya ke dalam bentuk-bentuk lain. Terkadang mereka bermain menjadi binatang, huruf atau seperti magnet ajaib lambang kuasa Tuhan yang tak pernah bisa di imajinasikan.
Emosinya tercoret oleh warna. Birunya langit tentu membuat setiap orang merasa bahagia. Adakah yang tidak gembira menatap biru dan putih di atas sana? Coba tengok sebentar. Itu indah. Bahkan untuk saya, warna mereka lebih dari itu dan mereka terlihat lebih indah.
Warna alaminya tak mampu berbohong, bahkan untuk sebuah fantasi. Cerahnya warna dengan sucinya putih membuat saya mampu bernafas dengan ketentraman, menghasilkan ribuan fantasi negeri dongeng untuk cerianya duniawi.


Langitpun bisa bersenandung. Kidung hujannya berdenting sempurna yang terkadang diiringi sebuah genderang bernama Guntur atau kilatan lensa seperti Petir. Untuk sebuah suasana dingin dan damainya menina-bobokan semua makhluk bernyawa yang lelah akan dunia pribadinya. Itu adalah nyanyian alami dari Tuhan untuk seluruh umat manusia.
Lalu tengok malam. Ada berlian alami yang selalu berkedip manja dengan biasnya. Ibu Bulan pun rela menyinari gulitanya malam dengan bermacam-macam bentuknya disaat jiwa-jiwa yang bernaung dibawahnya tak peduli dan hanya ingin segera memejamkan mata seakan tak pernah menyadari bahwa kedamaian selalu tercipta saat kita melihat bulan dengan sinarnya. Kedamaian itu bahkan ada ketika kita hanya merebah di hamparan rumput, memandangnya dengan mata telanjang dan menyebut namaNya untuk sebuah rasa syukur.
Mereka dan Dia.. membuat fantasi saya tak berlimit. Untuk bintang - bintang yang menari disana yang memberikan ribuan imajinasi untuk insan manusia.

jawab!


“Mau kamu apa?”
“Sejalan. Bisakah?”
“Sudah dari awal kontra, bukan?”
“Selalu harus begitu?”
“Kodratnya”
“Sekali ini saja?”
“Apa sih maumu?”
“Aku yakin kita bisa sejalan selagi ego bukan yang menentukan”
“Akulah letak ego itu”
“Dan aku nurani?”
“Kalau tau kenapa bertanya?”
“Dan aku harus terus mengalah?”
“Aku tau dari awal, kamu terus mau mengikuti”
“Karena aku punya keyakinan”
“Itu tidak selalu menentukan, kamu sakit dengan keyakinanmu kan?”
“Lalu?”
“Ikuti aku”
“Ego itu?”
“Masih mau ikuti keyakinan?”
“Ego kadang membawa rasa sesal”
“Keyakinan tak selalu benar”
“Sekali ini saja, bisakah nurani beriring dengan logika?”


mereka-reka

Sepasang manusia itu saling terdiam di depan layar virtualnya. Kedua tangan masing-masing berada tepat di atas huruf-huruf teratur yang berderet. Tapi tak seorangpun dari mereka memulai percakapan. Kotak messenger yang masih kosong menutupi seluruh layar komputer si lelaki, dan notebook si perempuan.
“Jadi, sudah?” Tanya si lelaki akhirnya memberanikan diri.
“Ya, sudah.” Jawab si perempuan singkat.
“Boleh sekali lagi aku tanya, kenapa?” Kata si lelaki lagi.
“Karena ini tidak nyata. Kamu seperti mimpi yang menggelisahkan. Menyenangkan, tapi saat terbangun, aku tahu tidak akan pernah menemukanmu di dunia nyataku.” Jelas si perempuan.
“Bukankah itu cuma masalah waktu?” Masih lelaki itu mencari pengharapan terakhir.
“Maaf. Kamu bahkan belum bisa memastikan, kapan. Aku sama sekali tidak punya alasan bertahan.” Dan si perempuan bergetar menahan air mata di tempatnya.
“Oh… Baiklah. Kurasa memang itu sudah mutlak. Begitu?” Lama si lelaki baru membalas. Sesuatu memukul-mukul dadanya. Sekuat tenaga dia berusaha membangunkan logika yang tertidur entah di mana.
“Ya..” Balas sang perempuan mengetik dengan satu tangan. Dagunya bertumpu pada kedua lutut, titik-titik membahasi kulitnya pelan.
“Yasudah.” Kata terakhir si lelaki itu mendiamkan mereka cukup lama. Si perempuan menangis di tempatnya, si lelaki menghabiskan berbatang-batang rokok tanpa memberi kesempatan paru-parunya untuk bernafas lega. Mati ya mati sajalah, mungkin itu pikirnya.
“Kamu tahu, rasaku, nyata untuk kamu. Kamu tahu itu, walaupun kita belum pernah bertemu. Walaupun aku belum pernah melihat kamu.” Berat sekali tangannya ketika menuliskan kalimat itu di papan huruf berwarna hitam di depannya. Si lelaki diam menunggu jawaban.
“Kalau memang itu nyata, aku tahu rasanya. Karena yang aku rasakan ini gila. Hampir-hampir mengalahkan logika. Aku harap kamu mengerti. Bukan mudah mengambil keputusan.” Si perempuan seolah berusaha menegaskan bahwa dia pun mengalami sakit yang sama saat ini.
“Kamu ada dalam semesta tak terhitung. Mungkin seperti partikel, kamu bisa berjumlah seribu satu, bisa saja ada dalam berjuta kemungkinan. Kamu adalah kumpulan titik pada sebuah garis panjang linier. Konstan dalam ketidakteraturan. Kamu terpola dan itu nyata. Harusnya tidak perlu ada takut tentang hal klise semacam jarak dan waktu. Tapi, itu keputusanmu.” Takut terdengar berlebih, si lelaki memutuskan menyudahi.
Si perempuan tidak sanggup membalas lagi pesan yang dihantarkan kotak pesan virtual di depan matanya. Lelaki yang biasa dingin ini berbicara banyak, sebanyak sakit yang mungkin sama mereka rasakan. Sedetik kemudian notifikasi berbunyi singkat, sang lelaki telah hilang kembali ke dunia nyatanya. Si perempuan menenggelamkan kepala dalam dekapan tangan dan lutut, menangis sejadi-jadinya di sana.

yeaaah

Kata mereka, kata adalah sepercik dusta bercampur alkohol dan dosa.
Aku menemukan,
kata adalah solusi ketika menjadi terlalu sulit untuk mengartikan tatapan mata.
***
Orang bercerita tentang masa, tentang cerita selama sekian puluh atau ratus hari yang menyiksa ingatan dengan adegan tawa.
Aku pastikan,
tak butuh beribu jam atau berpuluh hari untuk bisa menjadi pecandu rasa rindu.
***
Kalau katamu, terlalu banyak tanya menjemukan.
Aku jabarkan,
bahwa sekian tanda lengkung dengan garis vertikal di bawah yang diikuti naiknya intonasi,
adalah permulaan segala sumber perkenalan.
***
Beberapa kali kita ketahui,
tentang rasa adalah tentang drama.
Aku yakini,
kalau dunia adalah panggung sandiwara,
maka cerita tujuh hari dikurangi tiga yang terisi kecup mesra atau sekedar selipan jari ketika kamu berada di kiri dan aku berjalan di sebelah kanan,
adalah flash fiction karya Ernest Hemingway yang dipentaskan secara gemilang selama lima belas menit di atas panggung Broadway,
tanpa orkestra,
tanpa dialog dan suara.
Mungkin hanya sekedar tawa yang selalu ada dan bunyi mengecap antara bibir yang bertemu,
tanpa nafsu.




I miss you all the time, but I miss you the most when I lie awake at night and think of all the wonderful times we spent with each other for those were some of the best memorable times of my life
You're basically my saviour. Why? because you took my damage heart and didn't just put it back together, you super glued it back together. I've forgotten about everything in the past. I'm so glad because finally I found you. Don't dare think that you're just a replacement. Because you've taken everything I once new, and made it zillion times more than I though possible. Maybe I'm not special. But trust me, I'll do my best for you.
You don't need to be superman, batman, or ironman. Just be my man!
Because, I love you for the way you are :)