anak muda jaman sekarang memperihatinkan

Gigimu berwarna-warni. Dibatasi pagar seperti rumah real estate jaminan aman berinvestasi.

Pipimu merah jambu di kanan dan kiri. Seperti habis ditampari bolak-balik, depan-belakang, atas-bawah.
Rokmu pendek di atas lutut, memperlihatkan ketiak yang putih polesan. Hebat hebat, bisa tidak masuk angin dengan kostum begitu di saat cuaca dingin. Mungkin hobimu menelan minyak kayu putih.

Rambutmu tersisir rapi dan mengkilat. Seperti disetrika setiap hari, heran wajahmu tak ikut berbekas mengecap panas.

Kulitmu halus bak putri-putri sinetron fantasi minggu pagi. Begitu halus sampai membuatku berimajinasi.
Matamu kadang hijau kadang mendadak biru. Mungkin dirumahmu banyak stock kornea cadangan aneka rupa aneka warna.

Kukumu bersih dan rapi. Perawatan salon mahal itu mungkin menghabiskan uang jajan jatah seminggu, mungkin lebih. Tapi itu bukan masalah bukan? Yang penting si pria bermobil itu melirikmu, memakaimu meski hanya semalam pun tak apa. Asal kau punya bahan untuk bercerita.

Tubuhmu beraroma entah apa baunya. Parfum itu imitasi merk mahal. Mungkin kau beli di emperan tapi siapa peduli? Yang penting botol itu bertuliskan nama merk mendunia.

Wah, kau begitu sempurna. Wajah pas-pasan pun menjadi menarik berkat olah tangan sedemikian rupa. Gadis-gadis kecil mungil berusia belasan, bergerombol menuju pusat-pusat perbelanjaan. Mangsanya adalah pemuda-pemuda tampan dengan kendaraan dan harta yang bisa dibanggakan. Pada akhirnya siapa memanfaatkan siapa, lucu sekali!

Berat diakui, tapi sekarang terlihat lebih banyak dan semakin mewabah. Kita bisa tutup mata dan diam menikmati tontonan saja. Tertawa-tawa mencela atau mencibir dalam hati. Itu suka-sukalah. Tapi hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Lebih parah lagi terjadi di kota-kota pinggiran yang terkena pengaruh metropolitan setengah-setengah. Ayo lihat, tidakkah kau bangga? Bakat mereka begitu berkembang. Hey Ibu Kartini, coba lihat, bakat melacur para penerusmu sudah terlihat sejak masih di usia dini. Sekarang tersenyum lebar, dan nikmati parodi pubertas masa kini!
CHEERS!

0 komentar: