alive


Karena kamu summer-ku, 
partner berpetualang di semesta kecil musim panasku.

Mari tersenyum untuk segala 'pernah' yang kita punya

Untuk pernah saling mencuri pandang
sampai akhirnya berani saling bertatapan
Untuk saling melempar kode dan mengaktifkan sinyal,
sampai saling bisa menerjemahkan arti tiap lirikan.
Untuk pernah bergandengan tangan sambil celingukan.
Untuk berpura-pura tidak rindu yang kemudian diungkap tidak tahu malu.
Untuk setiap momen bermusuhan untuk kembali baikan.
Untuk setiap ciuman diam-diam atau terang-terangan.
Untuk musik jazz yang membuat kita bergoyang pelan
atau orkes jalanan yang kita dengar sambil cekikikan. 
Untuk menu canggih atau beer pinggir jalan yang jadi saksi.
Untuk menari berdua dan tidak ada jaim di agenda kita.
Untuk melogiskan sensasi tidak mengendap jadi perasaan.
Untuk membunuh perasaan ketika makin keterlaluan.
Untuk mengusap air mata dan ingus akibat asumsi yang berlebihan
Yang dilanjutkan dengan menertawakan ketololan.
Untuk sengaja mencemplungkan diri ke resiko hati;
Entah akhirnya akan bilang: "Untung gue gak jatuh cinta." 
atau  "Sial, aku beneran sayang dia!"
Entah di ujungnya akan menjadi: "Ya udah, bye." 
atau: "ya Tuhan, aku kehilangan." 

Untuk setiap rasa yang dicari-cari dan kemudian dilepas kembali,
Kita adalah potongan cerita tentang saling menangkap 
untuk membiarkan masing-masing pergi lagi.

Mari tersenyum untuk segala 'pernah' yang kita punya :)

"Rasa yang tersisa tak akan lagi dirasa, aku harap segera cepat hilang ditelan masa"


Ketika kamu sudah tidak mempunyai siapa-siapa untuk bercerita, berbagi dan berkeluh kesah cobalah sekali-kali bercerita dengan-NYA pasti Dia mempunyai jawaban yg terbaik.

Ingatlah kita pernah dijebak rindu yang nakal
mengungkap rasa tanpa takut menyesal,
karena cinta kadang tak perlu masuk akal

ingatkan aku.


Kalau nanti ketika mencari, kamu menemukan aku,
panggil ya..
Mungkin aku sedang duduk merajut fantasi atau sedang berlari bersama mimpi.
Mungkin aku sedang sibuk menulis ditemani secangkir kopi,
Sedang mengernyitkan dahi asik brainstorm sendiri.
Tapi berjanjilah untuk memanggilku.
Mungkin aku sedang berbaring menatap bintang,
sambil sesekali tertawa geli mendengar bunyi perutku yang kelaparan.
Atau mungkin aku sedang mencerna ilustrasi di angkasa,
Atau bisa jadi aku sedang hanyut mengingat impian
seiring mata mengikuti gerak pesawat yang melintas terbang,
Tetaplah menyapa, memanggil aku
Jika saat itu aku sedang kuyub kehujanan, atau belepotan bermain tanah,
Atau sedang menyeka air mata, termangu lalu mengumpat tak ramah,
Bahkan kalau aku tak menyadari hadirnya kamu,
Beranilah tetap memanggil, jangan jadi berlalu.
Karena kamu dan aku kelak punya sesuatu.
Dan saat kita bertemu, kita pasti 'tahu'
Kamulah jalan pulang ke “rumah” yang aku tunggu.




my dream room





maybe miss right




Left brain
I am the left brain. I am a scientist. A mathematician. I love the familiar. I categorize. I am accurate. Linear. Analytical. Strategic. I am practical. Always in control. A master of words and language. Realistic. I calculate equations and play with numbers. I am order. I am logic. I know exactly who I am.

Right brain:
I am the right brain. I am creativity. A free spirit. I am passion. Yearning. Sensuality. I am the sound of roaring laughter. I am taste. The feeling of sand beneath bare feat. I am movement. Vivid colors. I am the urge to paint on an empty canvas. I am boundless imagination. Art. Poetry. I sense. I feel. I am everything I wanted to be.


Saya tentu saja si otak kanan!
I love writing. Drawing. Wandering. Mumbling. Doodling. Art. Good images. Beautiful words. Movies. Staring the sky, and rain, and sea. Watching city lights. Cycling. Contemplating. Dreaming. Dancing. Kissing (!!!). Corny things. 

Saya suka bikin drama di kepala, menghidupkan sensasi menye, atau ngayal babu sok kece.
Saya suka chick flicks. Abis itu kalo gak jadi sentimentil ya jadi centil ;)
Saya suka bikin daftar impian-impian unyu. Small maybe, but meaningful.
Saya suka menemukan kebijkan-kebijakan kecil, entah itu sedang menghias adonan kue, memasak telor dadar, atau berlarian di tengah hujan.
Saya suka menemukan kebaikan hidup. Those are my daily simple abundance
Saya suka kopi di pagi hari. Teh panas di sore hari. Dan hujan yang turun malu-malu membawa rindu.
Saya suka sprei yang baru diganti, kasur yang empuk, dan aroma minyak telon yang hangat memeluk. 
Saya suka pembicaraan nyaman, bersama teman. 
Saya suka pria. Saya suka cinta. Saya suka hidup. 
Life is good.

Ah, dasar kau otak kanan yang menyenangkan!

kita berdoa dengan cara yang berbeda, cara kita memanggil Tuhan juga berbeda namun cara kita saling mencintai selalu sama....tulus dan sepenuh hati 

Mengapa ada perbedaan ketika sila ke-3 pancasila saja menyuruh kita untuk bersatu?




Dengan ini Allah menuntunku.
Aku membacanya, kemudian Allah menghadiahkan pahala.
Aku mendengarnya, kemudian Allah menghembuskan kesejukan.
Aku memahaminya, kemudian Allah menjanjikan kebahagiaan.

Terimakasih waktu telah,
menggugurkan kepedihan di masa lalu
kini dadaku lebih lapang melihat perjalanan.

kepada sang pemilik hujan



Send using: xxx@hujan.com
To: Hujan
Cc: You
Subject: Rindu
Hai, Hujan, pemilik rintik yang sendu. Masih mengingatku? Ah ya, kau tak mungkin mengenaliku. Aku hanya salah satu penikmat nyanyian gemuruhmu, pemuja lancang yang selalu menyalahkan hadirmu ketika deraimu terlalu bersemangat memeluk bumi. Tapi.. Ya, aku selalu menikmati kedatanganmu.
Hujan, masih ingatkah kamu ingat seseorang yang kupeluk malam itu? Kau pasti lupa, kami bukan satu-satu pasangan yang berpeluk dalam hujan, aku pun tidak mengenalkannya padamu.
Ia masa depanku, masa depan yang tertunda lebih tepatnya. Masa lalu? Yaaa.. bisa dibilang seperti itu, tapi kuharap ini sementara. Aku yakin akan ada pertemuan kembali, pasti.
Sedih? Tentu aku sedih, kamu pasti bisa mengerti rasanya ditinggal sosok yang kerap mengisi kehidupanmu. Seperti kamu, hujan, mungkin. Rasa yang sama saat kamu harus menghentikan rinai, melepas pelukanmu pada bumi, saat matahari harus mengambil alih.
Marah? Tidak! Aku tidak marah, hanya sedikit menyesal. Sedikit!
Ah, baiklah! Aku (pernah) marah! Aku tak sekuat yang Ia bayangkan, aku (hanya) berpura-pura kuat.
Hujan, aku begitu merindukannya. Jika nanti kau tiba, boleh ku pinjam rintikmu? Menyatukan rindu yang kian tak terbantah, tak masalah jika ku harus kuyup basah.
Hujan, tolong sampaikan, aku sangat merindukannya.

my friday i'm in love

I don't care if Monday's blue
Tuesday's gray and Wednesday too
Thursday I don't care about you
It's Friday, I'm in love

Monday you can fall apart
Tuesday, Wednesday break my heart
Oh, Thursday doesn't even start
It's Friday I'm in love

Saturday, wait
And Sunday always comes too late
But Friday, never hesitate...

I don't care if Mondays black
Tuesday, Wednesday - heart attack
Thursday, never looking back
It's Friday, I'm in love

Monday, you can hold your head
Tuesday, Wednesday stay in bed
Or Thursday - watch the walls instead
It's Friday, I'm in love

Saturday, wait
And Sunday always comes too late
But Friday, never hesitate...

Dressed up to the eyes
It's a wonderful surprise
To see your shoes and your spirits rise
Throwing out your frown
And just smiling at the sound
And as sleek as a sheik
Spinning round and round
Always take a big bite
It's such a gorgeous sight
To see you eat in the middle of the night
You can never get enough
Enough of this stuff
It's Friday, I'm in love

I don't care if Monday's blue
Tuesday's gray and Wednesday too
Thursday I don't care about you
It's Friday, I'm in love

Monday you can fall apart
Tuesday, Wednesday break my heart
Thursday doesn't even start
It's Friday I'm in love

Hidup adalah perjalanan
hati adalah koper,
Bawalah secukupnya tinggalkan yg memberatkanmu singkirkan yg merepotkanmu. 

Kamu itu bagai gravitasi terkadang bisa membuatku melayang hingga awang-awang Tapi bisa membuatku terjatuh sampai mengaduh

Rindu sengaja mencari jalan terjauh ketika sedang


mengantarmu pulang.

supernova pada senja



Pada semesta kumulai perjalanan sunyi, kucium aromamu sepanjang spektrum gelombang cahaya; hati kecil yang lucu itu meledak di samping nebula.
Kucucurkan pelangi kabut yang mengangkasa. Kerlipmu terdampar entah di galaksi apa, tapi barangkali kau percaya ikatan elektromagnetik menarik titik-titik pusaran hingga ke tepi tuhan melebarkan angkasa.
Sudah kucari jejakmu dari nubia hingga stonehenge di britania, kugambar titik temu segitiga tanpa melibatkan phytagoras karena aku hanya mencari … mencari supernova dalam tahun-tahun yang melintang di samarkand hingga kesepian paling kejam di lubang hitam.
Kau ceritakan senjamu yang tergores sesuatu, kemerahan itu luka ledakan di samping obsevatorium. Galileo dan kepler tak mengatakan padaku tempatmu berteduh, mereka hanya tersesat di andromeda dan bertanya-tanya pada bintang yang lewat… “di mana tepi semesta?”
Materi-materi kesepian berputar oval, mencari kereta yang barusan melarikan senja, komposisi warna yang tercipta dari sejarah yang tak saling kenal tak saling mengerti; hanya menandai sisa-sisa ledakan masalalu sambil menciptakan gravitasi baru.

try this

Membenciku hanya akan membuatmu lebih sering memikirkanku. Dan untuk melupakanku hanya akan membuat otakmu bekerja lebih keras, sampai akhirnya kau lemas. Kemudian tersadar kau merindukanku semakin jelas.

Buktikan saja!


"Di kafe itu, ia meneguk kenangan. Ini gelas bir ketiga, desahnya, seakan kenangan terakhir yang bakal direguknya, Hidup, barangkali, memang seperti segelas bir dan kenangan. Sebelum sesap buih terakhir dan segalanya menjadi getir.
Pada gelas kedelapan, akhirnya ia bangkit lalu memanggil pelayan dan membayar harga delapan gelas kenangan yang sudah direguknya habis. Ya, malam pun sudah hampir habis. Sudah tak ada waktu lagi buat kenangan. Sudah tidak ada lagi kenangan dalam gelas bir kedelapn. Setiap kenangan, pada akhirnya punya akhir bukan?"
Djenar Maesa Ayu & Agus Noor
2 Paragraf yang diambil dari Kunang-Kunang dalam Bir. Salah satu cerpen dalam buku 1 Perempuan dan 14 Laki-Laki